PENGERTIAN SPLENOPORTOGRAFI
Splenoportografi adalah salah satu pemeriksaan radiografi khusus untuk menggambarkan limpa dan sistem vena porta bersama dengan bentuk hati dan bila memungkinkan, meliputi vena hepatica, dengan maksud untuk melakukan percutaneous puncture atau punksi secara langsung terhadap cairan limpa.
Anatomi
Lien/ spleen/ limpa merupakan organ RES
(Reticuloendothelial system) yang terletak di cavum abdomen pada regio
hipokondrium/ hipokondriaka sinistra. Lien terletak sepanjang costa IX, X, dan
XI sinistra dan ekstremitas inferiornya berjalan ke depan sampai sejauh linea
axillaris media. Lien juga merupakan organ intra peritoneal.
INDIKASI PEMERIKSAAN
1. Hipertensi
porta
2. Sirosis
hepatic
3. Ruptur
lien
4. Kelainan
konginetal
5. Artherosclerotic
6. Thrombosis
7. Embolisasi
8. Occlusi
9. Perdarahan
PERSIAPAN PASIEN DAN PREMEDIKASI
YANG DIBERIKAN
1.Berpuasa setelah makan malam satu hari
sebelum tes splenoportography.
2.30
menit sebelum prosedur splenoportography, Anda akan mendapatkan obat tidur
ringan dan obat nyeri.
3. Anda
akan mendapatkan surat yang berisi persetujuan Anda untuk melakukan tes
splenoportography.
4.Pastikan
untuk membacanya dengan hati-hati sebelum Anda menandatanganinya.
5.Tanyakan
bila ada bagian yang tidak Anda mengerti. Ditandai dengan wajib melakukan lumbal aortogram.
6.Jika pasien memiliki klinis acites, cairannya harus diambil pada pagi hari pemeriksaan.
7.Premedikasi yang diberikan pada umumnya papaveretum dan scopolamin.
Tetapi jikaterdapat kerusakanpada hati dan pada kasus yang lebih parah pethidine lebih aman digunakan.
ALAT DAN BAHAN YANG DIPERLUKAN
v Kateter yang
dilengkapi dengan jarum (jenis teflon needel catheters)
v Pesawat
flouroscopy
v Kaset
v Film berukuran
17x14 inchi
v Kontras media
60% Urografin, 45% Hypaque atau
280 Conray
PROSEDUR PEMERIKSAAN
Ø Posisi
pasien pada saat pemeriksaan yang rutin dilakukan adalah posisi prone.
Ø Untuk
menentukan letak punksi, posisi limpa dan marker dikulit, dapat dilihat
dari foto pendahuluan.
Ø Untuk
bagian limpa yang lebih kecil :
· Punksi
harus dibuat sedikit mengarah ke belakang dan ketika punksi tidak dapat diraba
yaitu dibawah rusuk ke-10 di bagian posterior axillary line. Untuk membuatnya
lebih mudah, bagian kiri diangkat setinggi 20-30o .
· Jarum
diarahkan cranially dengan sudut sebesar 10-15o anterior.
Ø Ketika
limpa terlihat membesar :
· Punksi
dilakukan dimana letaknya dekat ke dinding abdomen pada pertengahan atau bagian
anterior axillary line.
· Jarum
di arahkan 10-15o cranially dan bagian anterior punksi
diarahkan agak ke belakang.
· Jika
limpa dapat diraba, tetapi tidak terasa membesar pada intercostal space ke-8
atau ke-9 pada mid axillary line, arahkan jarum ke arah kepala seperti yang
dijelaskan diatas.
ANASTESI YANG DIBERIKAN
Ø Marker dilepas dari kulit
Ø Bagian yang akan dilakukan punksi dipastikan setelah dilakukan pemeriksaan pada foto pendahuluan.
Ø Kulit diinjeksikan dengan 1% lignocaine
Ø Kemudian ditekan lebih dalam kira-kira 2-3
cm dibawah capsule limpa.
Ø Beri tanda pada kulit dengan pisau bedah (ketika jarum sudah mencapai bagian limpa terlihat tanda seperti goresan pada capsule).
METODE PUNKSI
1.
Jarum kateter dimasukkan melalui kulit dan jaringan lunak kira-kira 2-3
cm.
2. Pasien menahan napas dan kemudian menariknya lagi ketika jarum dimasukkan dan informasikan kepada pasien menarik napas lebih dalam kira-kira 20 detik.
3. Pasien diinstruksikan untuk berhenti bernapas dipertengahan inspirasi. Jarum kateter langsung dimasukkan sedalam 5-6
cm.
4.
Jarum ditarik dengan
cepat agar lepas dari kateter in situ.
5.
Pasien diinstruksikan
untuk bernapas secara perlahan
6.
Injeksi bahan kontras
dilakukan dan dipantau bersamaan dengan penggantian kaset baru.
7.
Pastikan radiografer
sudah siap. Berikan pasien peringatan bahwa ia akan mengalami rasa hangat di
bagian abdomen, instruksikan untuk berhenti bernapas dan kemudian suntikkan
50-100 ml bahan kontras (45 % Hypaque, 60 % urografin atau conray 280) secepat
mungkin.
PENGAMBILAN FOTO
1.Foto pertama diambil ketika injeksi dimulai.
2.Jika memakai automatic changer, ambil satu foto per detik dalam waktu sepuluh detik.
3.Kemudian satu foto per tiga detik, kira-kira hingga enam foto. Jadi total pengambilan foto 16
kali.
4.Jika menggunakan cara manual, ambil foto pada saat angka menunjukkan nilai maximum secepat mungkin.
5.Setelah itu lanjutkan dengan menyisipkan film satu per satu hingga 3 atau 4
kali.
6.Kateter berada pada posisi insitu dan dengan perlahan cairan kontras menyembur sampai pengambilan foto selesai dilakukan.
PERAWATAN PASIEN
Ø Perawat
akan memeriksa Anda setiap 15 menit selama 1 jam
Ø Kemudian
setiap 30 menit selama 2 jam dan kemudian setiap 4 jam.
Ø Berbaringlah
miring ke kiri selama 24 jam untuk memperkecil risiko pendarahan
Ø Tetap
berbaring di tempat tidur selama 24 jam sesudahnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar