Gambar 1
puskaradim@gmail.com
Penjelasan Gambar 1:
Pada grafik diatas, sumbu mendatar
(horizontal) menunjukan bahwa nilai LET (Linier Energy Transfer) merupakan
bilangan eksponen dan
juga batas energi yang ditransfer ke material, sedangkan untuk sumbu
tegak (vertikal) merupakan
bilangan logaritma yang biasa digunakan untuk
menyederhanakan hitungan atau angka, nilainya bisa lebih dari
10000 (104) yang
berbanding lurus dengan nilai RBE (Relative Biological Effect). Kemampuan
radiasi dengan nilai LET yang berbeda menghasilkan respon biologi (RBE) yang
berbeda pula. Semakin tinggi nilai LET, semakin besar pula respon biologi yang
dihasilkan.
Misal: nilai LET yang diberikan sebesar
0,5 (KeV/µ) maka respon biologi (RBE)
yang ditunjukkan sebesar lebih dari 0,5 perubahan ini akan terlihat signifikan
seiring dengan bertambahnya nilai LET. Namun, pada energi (LET) lebih dari 100
(KeV/µ) mulai terlihat penurunan respon biologi, dikarenakan keadaaan metabolisme
tubuh yang mulai menurun padahal energi radiasi yang
diberikan semakin menurun
hal ini karena nilai LET berbanding terbalik dengan energi radiasi, sehingga pada keadaan tersebut ( ˃100 KeV/µ) sudah tidak dapat merespon lagi karena materi yang dikenainya sudah mati.
Gambar 2
puskaradim@gmail.com
Penjelasan Gambar 2:
Pada gambar
diatas menunjukan proses kerusakaan pada saat sel radiosensitive
terkena radiasi
dan proses pemulihannya pada masing-masing sel. Jika diberikan garis bantu
vertikal dan horizontal maka, garis vertikal menunjukan sumbu jenis sel, sedangkan
garis horizontal merupakan sumbu waktu.
Diketahui bahwa setiap sel memiliki
proses pemulihan yang berbeda tergantung pada tingkat kesensitivitasan. Dimulai
dari sel VIM
(Vegetatif Intermitotic Cell) yang sangat radiosensitive terhadap
radiasi namun daya reproduksinya tinggi (setelah dihancurkan oleh radiasi sel
ini akan cepat membentuk sel baru). Pada sel DIM (Differentiating Intermitotic Cell), sel
tersebut memiliki kesensitivitasan dibawah VIM (relatif radiosensitive).
Sedangkan
sel FPM (Fixed Postmitotic
Cell) tidak rusak
sama sekali karena bersifat
sangat radioresisten, namun akan mengalami penurunan populasi
karena asupan energi oleh tubuhnya sangat kurang disebabkan sistem vascularisasinya tersumbat. Tapi seiring dengan berjalannya waktu,
kondisi pembuluh darah normal kembali dan sel-sel itu pun akan mengalami
recovery menuju normal. Tetapi keadaan normal setelah recovery tidak sama sebelum
terkena radiasi.
Berikut adalah keterangan gambar berdasarkan urutan terjadinya:
a. Vascular yang mengandung sari-sari
makanan sebagai
pembentuk dasar sel (membrane basement)
sehingga membentuk sel vegetative VIM > DIM > FPM, populasi dalam perkembangan sel normal.
b. Ketika
radiasi melakukan interaksi, komposisinya ada yang hilang yaitu sel yang sangat
radiosensitive (VIM).
c. Karena pembuluh darah (vascular) makin menyempit
maka sel tidak mendapat nutrisi sehingga semakin memburuk
d. Ketika
vascularisasinya tidak baik yang lebih dahulu melakukan recovery adalah VIM karena tingkat radiosensitivenya
tinggi, sehingga kapasitas reproduksi selnya tinggi, sedangkan DIM dan FPM
menghilang karena masa siklusnya yang habis.
e. Ketika
vascularisasi (pembuluh darah) mulai kembali (DIM dan FPM) kembali tumbuh.
f. Seiring
membaiknya/normalnya vascularisasi maka (VIM, DIM, dan FPM) kembali seperti
semula setelah melakukan perbaikan (recovery), tetapi keadaan normal tersebut tidaklah sama seperti semula.
Gambar 3
puskaradim@gmail.com
Penjelasan: Grafik
diatas merupakan grafik dosis vs mitosis yang memiliki pengertian proses
keterlambatan untuk mencapai titik normalnya. Sumbu mendatar (horizontal)
adalah waktu setelah terjadinya paparan atau penyinaran (radiasi) dalam jam.
Sedangkan, sembu tegak (vertikal) adalah banyaknya jumlah sel yang melakukan
pembelahan dalam (%). Terdiri dari lembah (mitotic delay) dan bukit (mitotic
overshoot).
Berikut
adalah keterangan berdasarkan grafik diatas :
1. Populasi sel mengalami paparan radiasi 50R
Dan tak terlalu mengalami
perubahan jumlah dan fungsi sel karena paparan radiasinya kecil. Jadi
perubahannya tidak terlalu signifikan.
2. Paparan sebesar 83R
Populasi sel yang menurun
hamper 60%, sehingga sel ini berusaha cepat untuk mengembalikan populasi
normalnya. Kendalanya, siklus sel terpenuhi atau tidak.
3. Paparan sebesar 300R
Untuk mengembalikan ke titik
normalnya. Makin besar mitotic delaynya maka kemampuan sel untuk melakukan
mitotic overshootnya tidak akan optimal.
4. Paparan sebesar 1000R
Pada saat masih 0 jamnya
saja populasinya sudah turun dan mengalami pengembalian untuk menjadi kebentuk
atau jumlah normal
kembali sangatlah sulit.
Gambar 4
puskaradim@gmail.com
Penjelasan Gambar 4:
Grafik diatas merupakan grafik yang menghubungkan antara dosis (garis horizontal) dengan efek
(grafik vertical) yang
ditimbulkan (efek non stokastik) disebut grafik yang menunjukkan efek
non stokastik karena punya nilai batas
dosis untuk terjadinya efek . Grafik ini tidak dimulai dari angka 0 karena pada
angka 0 belum memberikan efek biologi (non stokastik).
Threshold dose merupakan titik awal timbulnya efek .
kita misalkan threshold dose lebih dari
0 mGy misal, 0,2 mGy dalam keadaan ini barulah memberikan efek non
stokastik karena kalau efek stokastik bersifat laten (tanpa batas ambang dosis), jadi sekecil apapun dosis radiasi yang diberikan mampu memberikan
kemungkinan timbulnya efek stokastik (kanker) .
Banyaknya
paparan dosis radiasi yang diberikan terhadap sebuah sel akan memberikan sebuah
efek yang sebanding dengan pemberian dosis tersebut. Dosis radiasi yang
diberikan memiliki ambang batas minimal dalam menyebabkan sebuah efek. Efek yang
ditimbulkan akan semakin meningkat menjadi lebih parah sebanding dengan pemberian
dosis yang semakin meningkat. Efek yang timbul akan mengalami tingkat kejenuhan
dimana pemberian dosis radiasi yang terus ditingkatkan tidak mampu lagi
memberikan efek, karena semua sel sudah rusak dan tidak ada lagi sel yang bisa
menerima radiasi. Karena semua jaringan sel sudah mati.
Grafik dapat dikategorikan
menjadi grafik
eksponensial karena grafik tersebut berupa kurva bukan garis lurus.
model kurviva sel yang mana ya ? apa semuanya ? thx
BalasHapus