Rabu, 30 Oktober 2013

Epididimografi

Epididymografi

¢  Adalah pemeriksaan radiografi untuk menggambarkan vas deferensia, vesicular seminaris, ductus ejaculatorius dengan penyuntikan bahan kontras positif.
¢  Epididymografi dapat dikombinasikan dengan pemeriksaan vesiculografi  yaitu pemeriksaan Epididymovesiculografi

Indikasi
1.    Epididymitis/Epididymo orchidis
2.    CA Prostat
3.    Hydrocele Testis
4.   Spermatocele



5.    Male Hermaprodit
6.   Hypogonad
7.    Hermatospermia (Hemospermia)
8.    Cysta (kista).
9.   Abses.
10. Sterility.

¢  Pemeriksaan yang dapat dilakukan sesuai dengan indikasi diatas yaitu vesiculography, epididimography atau kombinasi keduanya epididimo vesiculography.

¢ Kontras media yang digunakan bersifat water soluble, bahan-bahan campuran iodine yang biasa digunakan untuk pemeriksaan IVP


Prosedur Pemeriksaan
1.  Pasien dengan kateter telah dipasang, diposisikan supine di atas meja pemeriksaan.
2.   Bahan kontras disuntikkan pada setiap posisi radiografi secara simultan (bersama-sama).
3.    Posisi-posisi radiografi yang dibuat : AP, PA, Oblik kiri dan kanan
4.   Persiapan pasien : tidak ada persiapan khusus.
5.    Kontras media: Hypaque 45% atau yang sejenis, 1,0-2 ML/sekali suntikan.
6.  Foto pendahuluan : foto pelvis dengan kaset 30x40 cm melintang, CR 150 caudally.

Bahan Kontras

Kontras media yang digunakan adalah urografi intravenous. Kontras media berbentuk gas dapat diinjeksikan ke dalam setiap kantong scrotal untuk meningkatkan kontras saat pemeriksaan struktur ekstra panggul. Needle digunakan untuk injeksi kontras yang dimasukan ke dalam pembuluh secara distal digunakan untuk diagnos pembuluh-pembuluh ekstrapanggul dan kemudian secara proximal untuk diagnosa pembuluh-pembuluh intrapanggul.

TEKNIK PEMERIKSAAN
EPIDIDIMOGRAPHY :
  1. Melakukan incisi kecil bilateral pada bagian atas scrotum.
  2. Cari ductus seminalisnya.
  3. Masukan jarum ke ductus tersebut (dibawah pengawasan fluoroscopy)
  4. Arahkan jarum ke arah atas, lalu suntikan kontras, akan terlihat ductus intra pelvis. Eksposi.
  5. Arahkan jarum kebawah, suntikan kontras, akan terlihat ductus extra pelvis.
  6. Eksposi dilakukan pada posisi :
      Posisi AP :
          sama seperti foto pendahuluan
     Posisi Oblique (LPO & RPO)
Menggunakan Kaset 18 x 24 cm atau 24 x 30 cm   memanjang. CP : 2,5 ke arah medial dari SIAS pada sisi kanan / kiri.

Pemeriksaan Epididymovesiculografi
¢  Teknik Pemeriksaan :
1.   Di bawah lokal anestesi (Novocain 1%), upper portion dari skrotum, diinsisi ± 4 cm.
2.Vas deferens dibebaskan dari jaringan sekitar yang mengelilinginya.
3. Jarum hypodermic (no. 24) yang jarumnya tumpul disisipkan ke dalam lumen vaas deferens.
4.  Kontras media bersifat air (0,4-0,6 ml) disuntikkan dengan pelan-pelan dalam beberapa menit.
5. Kemudian jarum sedikit ditarik ke bagian distal, kemudian disuntikkan kembali kontras media (2-5 ml) untuk vaso vesiculografi.
6.   Testicular biopsy, jika diperlukan bisa dilakukan dalam waktu yang bersamaan dengan tindakan rasiografi.
7. Untuk vaso-epididymografi, posisikan testis, epididymis dan vas deferens di atas kaset sehingga tidak overlapping satu sama lain.

Kriteria Hasil Gambar
¢  Proyeksi AP
Ø  Batas superior dari symphisis pubis.
Ø  Tidak ada rotasi tubuh.
ØMemendekkan skala kontras pada radiograf untuk mengoptimalkan pembuluh seminal.
¢  Proyeksi Oblique
Ø  Batas superior dari symphisis pubispembulu seminal.
Ø  Jangan terjadi superposisi pembuluh seminal dengan illia.
Ø  Jangan terjadi overlap daerah dari prostat atau uretra dengan femur bagian atas.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar